Bismillah
Sudah lama sekali aku
tidak menulis. Malas sih hahaha,Alhamdulillah sudah ada laptop lagi
sekarang.. Melanjutkan postingan saya
yang dulu,tertunda lebih dari setahun. Sambil iseng menunggu teman mengerjakan
revisi anggaran, sembari mengetik sesuatu yang tidak jelas ini. Hahaha
Sabtu 17 Mei 2014
Janjian sama Udhik
bakal ketemuan di masjid Istiqlal acara kajian Ust. Yusuf Mansur. Karena dia pindah
ke Cawang sekarang. Ternyata dia resign saudara-saudara setelah menikah.
Yahh,masih merasa bersalah karena aku tidak bisa datang saat beliau
menyempurnakan separuh agamanya tersebut,hanya bisa titip satu hal yang menurutku
sangat tidak berharga,,hmm..Malam itu aku masih berpikir,kalau pun Ahad bisa
ketemu, Alhamdulillah,puji syukur, setelah menunggu 14 tahun lamanya akhirnya
dapat dipertemukan juga di tempat yang luar biasa pula.. Aku cuma beralaskan
keyakinan bahwa suatu saat dapat bertemu lagi sama dia. Makannya dengan segala
kemungkinan aku ingin menemukannya entah kapan dan dimana..
Ahad 18 Mei 2014
Pagi itu tidak ada yang
spesial. Setelah malam hari belanja di Lotte Mart untuk persiapan Ahad
pagi,sarapan ala anak kos,mie instan,sarapan wajib weekend nya anak kos, pagi
itu aku melahap dua bungkus mie instan yaitu satu pemberian Jopong dan satu mie
instan yang kubeli sendiri. Pagi itu pagi yang terasa sibuk. Melanjutkan ODOJ
hingga jam 07.00, lalu mencuci baju dan mandi hingga 08.20. Alhasil tidak
nonton doraemon. Jam 09 setelah makan mie,lalu lanjut kemas-kemas ke Istiqlal.
Jarak asrama halte Bundaran Senayan lumayan jauh dan makan waktu hingga 10
menit. Pagi yang lumayan padat mengingat busway yang selalu full. Akhirnya
dapat busway jam 09.30 pagi. Masih bertanya pula dalam hati,ini mimpi atau
bukan ya? Yakin kalau Allah menghendaki ini terjadi,pasti tidak aka nada rintangan
yang berarti. Jam 09.50 ada pesan masuk WA dr Udhik,”ini kajian Ust.Yusuf
Mansur nya udah mulai loh”. “Ok,aku gak ngoyo-ngoyo harus dapat kajiannya”,jawabku.
Memang sih niat awalnya yang penting ketemu dia dulu karena sudah 3 tahun sejak
pertama kali kontak-kontakan lagi sama dia.
Busway melaju sampai
Harmoni. Tinggal mencari busway ke arah PGC. Sepuluh menit menunggu aku dapat
busway yang kea rah PGC itu dan turun di Juanda. Sampai Istiqlal seperti biasa
banyak pedagang yang menawarkan tas kresek untuk tempat sandal. Kebetulan sudah
bawa tas kresek dari rumah,jadi tidak perlu membeli kresek lagi.
Istiqlal,masjid yang super duper besar. Aku memasuki pintu gerbang dan berjalan
bersama beberapa pengunjung lain yang datang dengan maksud yang sama juga.
Sampailah aku di pintu utama. Mengemasi sandal ke dalam kantong plastik, masuk
ke dalam dan menuju ruang wudhu, aku sms dia,”Dhik di sebelah mana?”. Dia
menjawab,”aku di sebelah kanan depan proyektor utama,deket tiang pertama”. “Kamu
pakai baju warna apa?”,aku balas. “Baju warna krem dan pakai peci putih”. Aku
lantas jalan menyusuri dan mengambil tempat di depan banget kemudian duduk di
atas karpet. Dari arah belakang ada yang menyusul duduk di sebelahku dan
menyapa,”Hai Tri,(sambil salaman), sudah lama sekali kita nggak ketemu ya”.
Antara rasa senang,ya aneh karena lama tidak ketemu, dan karena di depan umum
malah jadi jaim jaiman. Kita hanya mengobrol biasa,santai sambil mendengarkan
ceramah. Sesekali ada sesi berdoa dan saling mendoakan kita saling berhadapan
dan bercerita apa yang akan kita doakan untuk sahabat di depan kita. Kemudian
kita berdoa bersama. Isi doanya sih untuk kesehatan,kelancaran karir, rejeki,
keluarga dan khusus untukku agar diberikan jodoh. Kalau dia khusus untuk
perkembangan calon buah hatinya. Rasanya awkward sekali karena selama 14 tahun
baru bertemu lagi dan kita dulu bertemu hanya 3 hari saja. Setelah kajian
selesai,maka saatnya solat dzuhur yang dilanjutkan dengan sesi makan siang di
fujasera. Tiba-tiba aku kebelet pipis jadi balik lagi ke dalam masjid. Dia
menunggu sambil mengecharge hp. Siang itu kita makan nasi pecel, rujak bebek
dan es doger. Dia yang traktir pecel dan rujak bebek,aku yang traktir es doger.
Cerita-cerita ngalor ngidul dan seolah-olah kita masih kelas 6 SD. Sesi
terakhir saat mau foto-foto ternyata gak jadi karena suasananya sangat panas
dan tidak mendukung. Kami saling berpisah hari itu saat busway kita datang
bersamaan dan arah yang berlawanan. Hm.. Fabiayyi aala i robbikumaa
tukadzibaan..Istiqlal, saksi bisu.. dua orang anak SD kelas 6..
Seklumit kisah
perjalanan hidupku.. Kali ini bukan lagi 11, tapi 14. TIGA HARI TIDAK DIHAPUS
SEBELAS (EMPAT BELAS) TAHUN.
Dan aku ingin menyanyi
lagu Sherina saat kelas 6 dulu
Mengapa bintang
bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih
dekat
Dan kau akan mengerti..